" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Bisnis Sentra Tanduk Sukabumi

Bisnis Sentra Tanduk Sukabumi


>>>>Sentra Tanduk Sukabumi Andalkan Pasokan dari Pulau Lain <<<<<<

Kegemaran orang di Pulau Jawa mengonsumsi daging sapi menyebabkan pasokan tanduk kerbau menipis. Lewat para pemasok, para perajin tanduk ini harus mendatangkan tanduk-tanduk kerbau dari Sumatra dan Kalimantan. Harga bahan baku kerajinan berbahan tanduk pun meningkat tajam dari 10 tahun lalu.

SULITNYA mencari tulang, menyebabkan perajin berbahan baku tulang di Kampung Inggris memilih tanduk sebagai pengganti tulang. Tanduk kerbau, sapi dan kambing menjadi pilihan.

Para perajin ini mendapatkan bahan baku tanduk tersebut dari pemasok yang mendapatkannya dari rumah potong hewan. Maman Kasim yang memproduksi kerajinan tanduk mengatakan, para perajin hanya bisa menggunakan tanduk yang berasal dari rumah potong hewan. Pasalnya, para pengrajin yang menyasar pasar ekspor mengharuskan adanya sertifikat yang menyatakan kalau tanduk bukan berasal, dari hewan yang dibantai.

Muhammad Djudjuh Djuhaedi, pemilik galeri Karya Cipta, mengatakan,tanduk kerbau merupakan bahan terbaik untuk membuat aneka kerajinan. Ukuran yang lebih besar dan ketebal-annya menjadikan tanduk kerbau mudah dibentuk untuk aneka kerajinan. Beda dengan tanduk kambing yang sangat tipis dan berukuran kecil. Tanduk yang berukuran kecil umumnya dipakai untuk suvenir yang ukurannya mungil, seperti gantungan kunci.

Harga tanduk kerbau dengan warna hitam kosong Rp 35.000 hingga Rp 45.000 per kilo. Adapun harga tanduk yang masih ada isinya sekitar Rp 50.000 per kilo. Harga termahal adalah tanduk kerbau bule yang dijual Rp 78.000- Rp 80.000 per kilo.

Sementara harga tanduk sapi sekitar Rp 25.000 per kilo untuk sapi bali, dan Rp 21.000 untuk tanduk sapi jawa Sedangkan harga tanduk kambing palingmurah yakni, Rp 5. 000 per kilo.
Menurut Djudjuh, hingga akhir tahun 1990, harga tanduk tidak semahal sekarang. "Dulu harga tanduk sapi hanya Rp 6.000 per kilo, sedangkan harga tanduk kerbau cuma Rp 10.000 per kilo," ujarnya mengenang.

Harga tanduk, terutama tanduk kerbau, menjadi mahal lantaran perajin harus mendatangkan tanduk kerbau dari Sumatra dan .Kalimantan. Berbeda dengan tanduk sapi yang pasokannya melimpah.Minimnya pasokan tanduk kerbau tak terlepas dari kegemaran orang di Pulau Jawa mengonsumsi daging sapi, ketimbang kerbau. Otomatis, tak banyak orang membudidayakan kerbau.

Penyebab lainnya adalah . kebanyakan petani sekarang ini membajak sawahnya dengan menggunakan mesin.Hal ini berbeda halnyadengan di Sumatra yang menganggap memiliki kerbau sebagai simbol kekayaan.

Uniknya, meski pemeliharaannya dengan melepas kerbau di hutan, pemilik masih bisa mengenali kerbau-kerbau milik mereka. "Barangkali karena dilepas di hutan, tanduk kerbau Sumatera umumnya punya ukuran besar," ujarnya

Untuk memperoleh tanduk kerbau, Maman biasanya menyambangi para pemasoknya di Jember dan Solo. Pemasok dari Jember mendapatkan tanduk kerbau dari Nusa Tenggara Timur. Sementara pemasok di Solo mendapatkannya dari Kalimantan.Untuk bahan baku berupa tanduk sapi, Maman menda-patkanya dari pemasok yang berada di Jakarta. "Saya tak memakai tanduk kambing," ujarnya

Entri Populer