" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Tularkan Virus Entrepreneur

Tularkan Virus Entrepreneur


>>>>Tularkan Virus Entrepreneur<<<<

Bertindak sebagai seorangpromotor tinju bersama Mahkota Promotion, Raja
Sapta Oktohari, 35, turutmemiliki sejumlah usahalain di belakangnya. Tidakmudah dia menggapaikeberhasilan itu. Meskidemikian, Okto,sapaannya, ingin berbagipengalaman kepadamasyarakat. Seperti apa?

USAI kuliah di Oklahoma City University. Amerika Serikat pada 1994. Raja Sapta Oktohari berniat membangun bisnis di tanah kelahirannya sendiri. Usaha pertama yang dilakukan, yakni membangun bisnis penjualan hasil pertanian seperti padi dan didistribusikan sampai ke Kalimantan. Selanjutnya, ia mulai melebarkan sayap dengan membuka toko garmen di pusat butik Blok E Tanah Abang. Jakarta Pusat.

Berusaha di dua bidang tersebut telah membuatnya kenyang terhadap pengalaman, sekaligus ingin mengetahui seberapa jauh sulitnya mencari uang. Tidak jarang, pria kelahiran 19 Oktober 1975 ini sering kali kena tipu oleh sejumlah pihak yang tak bertanggung jawab dan membuatnya beberapa kali merugi. Tapi kejadian-kejadian tersebut bukan berarti membuatnya merasa putus asa. Sebaliknya, dia tetap berkeinginan mendirikan sebuah usaha atas namanya sendiri.

Menjadi entrepreneur merupakan satu-satunya keinginan yang dimiliki dia sejak kecil. Ini karena memang lahir di dalam keluarga pengusaha. Tidak hanya itu, didikan keras dari orang tua membuat Okto memiliki mental kuat dalam menjalani ketatnya persaingan bisnis. Baginya, menempatkan diri sebagai seorang pengusaha meru-pa"kan profesi paling aman dibandingkan hanya sebagai karyawan di sebuah perusahaan.

Anggapan itu membuatnya selalu memiliki visi ke depan dalam meraih buah kesuksesan terhadap perjalanan usahanya yang di mulai dari titik nol. Diajuga dipenuhi rasa optimis ketika akan menentukan langkah atau keputusan baru saat ingin membesarkan sekaligus mengembangkan bisnis OSO Group. "Semua membutuhkan improvisasi dan berpikiran layaknya pengusaha, kalau tidak begitu, maka sulit untuk survive," tandasnya kepada INDOPOS saat ditemui di kantornya Cyber 2 Building. Kuningan. Jakarta Selatan..

Pandangan-pandangan tentang entrepreneur menjadi bahan diskusi sehari-hari kepada siapa saja yang ditemui dari keluar pintu rumah hingga lingkungan kerja. Bahkan, dirinya selalu berkeliling hingga berbagai lokasi sampai masuk ke dalam pelosok demi memaparkan pengetahuan terhadap dunia usaha. Melalui cara ini. ia sangat berharap dapat menularkan virus wirausaha kepada seluruh warga meskipun di daerah tempat tinggalnya belum dimasuki peralatan modem.

Langkah tersebut dilakukan karena dia percaya seluruh penduduk Indonesia dengan beragam profesinya tanpa sadar sudah memiliki jiwa entrepreneur. Salah satunya mental usaha karena bisa mendapatkan penghasilan di luar pekerjaan melalui proses pendekatan tertentu terhadap orang lain.

Sebagai pengusaha, lanjut dia. membutuhkan mental kuat dalam menghadapi berbagai kesulitan. Apalagi sebagai orang Indonesia, dia melihat banyak kelemahan, di antaranya meraih comfort zone tanpa melakukan tindakan terbaik terhadap diri sendiri. "Prinsipnya, jangan meminta sesuatu kepada orang lain sebelum melihat dulu apa yang bisa kita lakukan kepada orang lain," tegasnya.

Diajuga menyatakan, selama menjalani sebuah bisnis tidak mem-butuhkan kepintaran, tapi cukup menggunakan kecerdasan dalam meraih peluang. Selain itu. kreativitas turut menjadi bagian penting dalam mengemas sebuah produk maupun aktivhas menjadi lebih berbeda dibandingkan lainnya. "Contohnya tinju dan sport dengan memposisikan sebagai bagian dari entertainmen, ini bisa membuat pertandingan ditonton anak-anak dan wanita," terangnya.

Pengusaha juga harus memiliki lima inti penting guna menjalani visi usahanya, yakni ringkas dalam membangun usaha, simpel menjalaninya, punya keinginan lebih, improvisasi, dan networking. "Terakhir ini sangat penting, jika orang punya banyak teman, tapi tidak mampu memberikan hasil terhadap dirinya. Ini juga terbagi pada dua hal, diperdayakan atau diberdayakan," papar promotor termuda di dunia versi WBA.

Business Integration

Raja Sapta Oktohari turut terdaftar sebagai satu dari lima yang mencalonkan diri sebagai ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Dia menganggap, ketua HIPMI bukanlah jabatan, namun lebih kepada kesempatan untuk mengembangkan konsep entrepreneur. Selain itu. dia juga berkeinginan membuat program business integration atau sinergi bisnis milik para anggotanya terhadap bisnisnya masing-masing.

Dia percaya, apabila semua pengusaha muda dapat bersatu padu sudah barang tentu mampu meningkatkan perekonomian nasional secara keseluruhan. Impian terbesarnya, yakni, meningkatkan kapastias HIPMI tidak lagi dipandang sebagai or* ganisasi kumpulan pengusaha muda saja, namun memiliki skala besar. Di antaranya membantu meningkatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sehingga lebih dikenal lagi di dunia internasional. "Pernah suatukali. Menteri Usaha Kecil Menengah dan Koperasi bilang kepada saya, singkatan UKM diubah menjadi Usaha Kakab Miliaran," ujarnya lantas tertawa.

Melihat penuturan tersebut, setidaknya terbaca sejumlah peluang besar karena usaha apapun telah turut membantu memperbaiki stabilisasi ekonomi. Akan tetapi, tetap saja beberapa di antara para pelaku usaha membutuhkan masukkan melalui sejumlah pelatihan wirausaha. "Era Erwin (Erwin Aksa, ketua umum HIPMI 2008-2011, Red) kita memiliki program Diklat Lemhamnas, kalau saya terpilih saya akan membangun program yang mungkin sedikit berbeda.

 INFO PASAR SENI LUKIS INDONESIA:http://artkreatif.net/ 


Entri Populer