" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Nikmatnya Mi Aceh Kepiting Sambal Ganja

Nikmatnya Mi Aceh Kepiting Sambal Ganja


 Nikmatnya Mi Aceh Kepiting Sambal ganja

Anda penggemar masakan khas Aceh? Jika ya, mampirlah ke Rumah Makan Meutia. Tempat makan ini menyajikan beraneka kuliner khas dari provinsi paling barat di negara kita ini. Selain Mi Aceh (goreng, rebus) Anda juga bisa menemukan santapan lainnya seperti ayam tsunami, sayur pliu, kari ayam, kari kambing, ayam bakar, roti cane, martabak, bebek kurman, sambal ganja, dan nasi goreng Aceh.

RUMAH makan yang terletak di Jalan Raya Bendungan Hilir Kavling 36 A, Jakarta Pusat ini, tempatnya cukup luas dan menjadi favorit para pecinta kuliner khas Aceh di Jakarta.

Memasuki rumah makan berlantai dua dan berpendingin AC,.pengunjung akan melihat ornamen khas Aceh atau Melayu. Seperti sederetan gendang Aceh yang disebut rapai, serunai kale (suling khas Aceh), tenunan kain songket Aceh, dan beberapa foto hitam putih zaman dulu yang berjejer rapi di dinding ruangan.

Di salah satu dinding ada foto Max Sapulete, pimpinan orkes Radio Republik Indonesia (RRI) zaman dahulu. Meskipun berasal dari Ambon, ia lebih dikenal seba-gai orang Aceh. Foto itu diambil pada 1947. Selain itu, ada foto para pejuang Aceh. Meja makan di rumah makan Meutia juga terbuat dari kayu jati yang kokoh sehingga menambah kesan tradisional.

Meutia buka pukul 10.00-22.00. Berbagai masakan khas Aceh yang sering menggunakan bahan dan bumbu eksotis tersedia, dan disajikan dengan gaya prasmanan. Menu khasnya antara lain bebek kurma atau bebek masak putih. "Masakan ini kalau bum-bunya hampir sama dengan opor, namunditambah bumbu rahasia khas Meutia,0 ujar Rusdi, salah satu pelayan.

Ada juga menu ayam tangkap atau disebut juga ayam tsunami, Hidangan ini terdiri dari potongan ayam ukuran kecil yang digoreng bersama daun-daunan seperti daun teumurui dan daun pandan.

Tersedia juga masakan dari ikan seperti ikan kayu atau dalam bahasa Aceh disebut kemamah, gulai kakap, serta bandeng asam keueng. Bandeng asam keeung bumbu-nya hanya bawang merah, bawang putih, dan kunyit. Untuk kunyit, harus disaring dahulu membuang ampasnya. Lalu tumis semua bumbu sampai halus, tambahkan air. Setelah mendidih masukkan belimbing sayur dan cabai rawit berwarna merah.

"Pemilihan warna merah agar tampilan makanan lebih menarik. Baru setelah itu masukkan ikannya," ujar Rusdi, sedikit bercerita proses pembuatan bandeng asam keueng.

Awas ada sambal ganja! Jangan curiga dulu, sambal ganja di sini hanyalah istilah, karena tidak ada unsur ganjanya. Sambal ganja sebenarnya hanya sambal ijo (hijau) yang terasa sedikit asam dan berisi udang kecil atau ebi serta ikan teri.

Selain itu terdapat juga sayur pliu, sayur

ini hampir sama dengan sayur asem yang berisi daun melinjo, pepaya muda, dan nangka muda. Namun terdapat perbedaan dikuahnya, sayur pliu menggunakan santan dan pliu. Pliu adalah ampas dari minyak kelapa yang dijemur sampai kering lalu digiling halus, baru kemudian dicampur ke dalam sayur.

Ada juga kari ayam dan kari kambing, ayam bakar cabai, terong cabai hijau, kacang tauco, cah timun, roti cane, martabak telor, dan juga nasi goreng spesial dengan isi daging dan cumi.

Mi Aceh kepiting

Berbagai jenis mi Aceh juga menjadi an-dalan rumah makan Meutia. Dari mi aceh biasa sampai mi Aceh spesial. Anda patut mencoba mi spesial kepiting. Satu porsi mi Aceh ditambahkan satu ekor kepiting yang lengkap disajikan bersama penjepit cangkang kepiting terasa sangat nikmat dan gurih.

Mi Aceh di sini ada yang disajikan dengan cara digoreng, rebus, tumis dan goreng basah. Menu mi dihidangkan bersama satu piring berisi potongan bawang merah, jeruk limo, dan emping. "Bawang dan jeruk itu penting, bukan hanya menetralkan ketajaman bumbu mi, tetapi membuat rasa mi lebih mantap," ujar Rusdi.

Tersedia juga aneka minumanan. Minuman andalan rumah makan ini adalah teh tarik, yang terdiri dari berbagai jenis teh dan diracik secara rahasia serta dicampur susu. "Proses pembuatan teh tarik memerlukan lima sampai enam kali tarikan, agar teh dan susunya benar-benar tercampur," ujar Hadis, pegawai rumah makan Meutia yang ahli dalam pembuatan teh tarik.

Teh tarik bisa disajikan hangat dan dingin. Selain rasanya enak, bau harum kayu manisnya juga tercium. Selain itu, teh tarik juga membuat badan menjadi lebih segar.

Pemilik rumah makan Meutia adalah Sujarmanto, asli Aceh. Menurut Syawal, pengelola rumah makan, ornamen khas melayu yang dipajang adalah koleksi pribadi Sujarmanto. "Dapur rumah makan terletak di daerah Pasar Minggu. Beberapa makanan dimasak di sana. Untuk minuman dan menu lain seperti mi, martabak dan nasi goreng dimasak di sini. Buka setiap hari kecuali hari libur Islam," ujar Syawal.

Rumah makan Meutia sangat ramai pengunjung saat jam makan siang, dan jam pulang kantor. Kurang lebih 200 orang per hari. Salah seorang pengunjung, Mochamad Arfat, mengaku, dalam seminggu bisa dua kab datang ke rumah makan ini. "Yang paling saya suka adalah mi spesial ke-pitingnya. Kepiting disajikan utuh, bukan hanya potongan-potongan kecil daging. Saya biasa pesan yang rebus, rasanya pedas dan bumbunya berasa banget," katanya kepada Berita Kota.

Harga yang dibanderol untuk satu porsi mi Aceh biasa Rp 12.000, mi spesial biasa Rp 17.000, mie spesial cumi dan mi spesial udang Rp 20.000, mi spesial kepiting Rp 30.000, dan mi super spesial Rp 35.000.

Untuk makanan yang disajikan dengan cara prasmanan harganya bervariasi, satu potong bebek kurma atau bebek masak putih Rp 10.000, satu potong ayam bakar cabai Rp 11.000. Nasi goreng spesial dihargai Rp 25.000. Satu porsi ayam tangkap Rp 15.000, kari kambing Rp 12.000, terong cabe hijau Rp 8.000. Satu gelas teh tarik Rp 12.000, dan aneka jus Rp 8.000. rh

INFO PASAR SENI LUKIS INDONESIA:http://artkreatif.net/

Entri Populer