" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Sukses Memasarkan Busana Muslim Bermerk Siti Hajar

Sukses Memasarkan Busana Muslim Bermerk Siti Hajar

Sukses Memasarkan Busana Muslim Bermerk Siti Hajar

Dunia fesyen merupakan komoditas yang tak mati termakan zaman. Industri fesyen pun tengah merambah busana muslim. Peluang itulah yang menjadi alasan Ir Hj Siwi Nurpeni (43 tahun) bergelut pada bisnis busana muslim. Siwi merupakan pemilik Butik Siti Hajar, produsen busana muslim.

Inovasinya dalam mengembangkan busana muslim, yakni mengombinasikan-corak fesyen gaul dengan busana muslim. Produknya sangat memenuhi kaidah busana muslim, namun tetap fashionable. Saat ini Butik Siti Hajar cukup berkembang. Bahkan, pecinta busana musLini tak a-sing lagi de-

Siti Hajar. Saat ini, outlet Siti Hajar sudah mencapai 14 titik. Outlet itu tersebar di beberapa kota besar, di antaranya Bandung, Jakarta, Bogor, Sukabumi, Surabaya, Bone, Banjarmasin, Makasar dan Samarinda.Produk Siti Hajar memang diciptakan untuk memanjakan konsumennya. Konsumen fesyen Siti Hajar dipastikan tidak akan repot merawat pakaiannya. Pasalnya, setiap produk Siti Hajar tidak perlu disetrika terlebih dulu saat akan dipakai.

"Setelah dicuci, lalu dijemur dan bisa langsung dipakai tanpa harus disetrika,". Selain perawatannya yang mudah, produk Siti Hajar pun sangat nyaman dikenakan. Sebagai produsen busana muslim, Siwi tak berhenti berinovasi. Setiap bulannya, Siwi mampu meluncurkan lebih dari 20 desain busana muslim. Setiap produk barunya itu selalu di-sambut positif oleh pasar. Rata-rata, produk barunya itu cepat laris.

Dalam hal mendesain, Siwi yang langsung menanganinya. Terkecuali dalam merancang desain tertentu, Siwi dibantu oleh beberapa tenaga desainer.Saat ini, omset Siti Hajar sudah di atas Rp 100 juta per bulannya. Di kancah bisnis fesyen, nilai omset itu relatif tinggi.Bisnis Siwi dalam industri fesyen tidak sukses begitu saja. Ada proses perjuangan yang dilaluinya. Memang, Butik Siti Hajar dibuka sejak 2001. Saat itu, geliat bisnisnya tak sefantastis sekarang. Boleh dibilang, bisnis kecil-kecilan.

Siwi benar-benar .berangkat dari nol dalam menjalankan bisnisnya. Awalnya (2001), Siwi mencoba merancang busana muslim secara sederhana. Bahan kain kiloannya, dia peroleh dari pusat kain Cigondewah, Bandung.Keberanian Siwi dalam merancang busana muslim terus meningkat. Dia mencoba membeli kain yang lebih berkualitas di sejumlah toko kain ternamadi Kota Bandung. Demi kualitas produknya, Siwi pun sengaja menyisihkan sebagian uang belanjanya untuk membeli bahanbaku (kain).

Di saat itu, Siwi sering keteteran karena modal usahanya yang pas-pasan. Hingga di suatu kesempatan, Siwi bertemu dengan aktris senior Tanah Air, Ida Leman. Obrolan dengan aktris ternama itu berujung pada ranah bisnis. Ida Leman mulai terpikat ketika melihat produk buatan Siwi.

Saat itu juga, Ida Leman mencoba pesan busana muslim kepada Siwi. Hasilnya cukup memuaskan. Siwi banyak menerima keuntungan dari hasil penjualannya ke Ida Leman. Keuntungan itulah kembali dijadikan medal usahanya. Rasa percaya diri Siwi pun mulai bangkit. Dari sana, Siwi berani menyantumkan merk Siti Hajar pada setiap produknya.

Siwi sengaja menggunakan merk Siti Hajar karena termotivasi oleh spirit sosok Siti Hajar yang sangat peduli terhadap umat muslim. Hingga 2009, bisnisnya mampu bertahan. Selama itu, produk Siti Hajar berhasil mendarat di Bandung Super Mall (BSM), Bandung Indah Plaza (BIP), dan toko baju ternama.

Menjelang akhir 2009, Siwi terpikir untuk mendapatkan suntikkan modal. Saat itu, Siwi bertemu dengan relasi bisnisnya, Khoirul Anwar Siwi dan Khoirul pun akhirnya bersama-sama mengembangkan produk Siti Hajar.Tepat di akhir 2009, Siwi dan Khoirul mulai mendengar kabar tentang program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dijalankanbank bjb. Mereka pun akhirnya mengajukan proposal ke bank bjb. Bank bjb pun langsung merespons proposalnya.

Pada Januari 2010, mereka pun menerima bantuan modal dari bank bjb senilai Rp 500 juta. Modal itulah yang menjadikan Siwi mampu melebarkan outlet-nya hingga 14 titik. "Kami sangat terbantu dengan modal itu. Bank bjb sangat menanamkan kepercayaan kepada debitur," ujarnya.

Tidak sekadar memberi modal, bank bjb pun membantu dan membimbingnya dalam pembuatan surat izin usaha perdagangan (SIUP). Sentuhan bank bjb itu sangat bermanfaat bagi usahanya. Lebih-lebih, selama perjalanan bisnisnya, Siwi relatif tidak familiar dengan institusi perbankan.

Keberadaan 14 outlet itu mampu mendulang 14.000 konsumen. Ke depannya, Siwi mulai berpikir untuk melebarkan kerja sama dengan bank bjb, tidak sekadar berupa pinjaman modal.Pemimpin bank bjb Cabang Suci, Fahmi Bagus Mahesa menilai, Butik Siti Hajar merupakan salah satu debitur terbaik bank bjb. Pihaknya sangat terkesan dengan penuangan Siwi dalam menjalankan bisnis fesyen.

"Kami pun sangat concern terhadap bisnis seperti itu," tuturnya. Pihaknya akan terus mendukung bisnis butik Siti Hajar. Fahmi berharap, jalinan kemitraan dengan Butik Siti Hajar itu mampu merangsang pelaku usaha kecil menengah (UKM) untuk mengakses KUR b.MkOi

info pasar lukisan dan industri kreatif.http://artkreatif.net/

Entri Populer