" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Semerbak wangi bisnis parfum isi ulang

Semerbak wangi bisnis parfum isi ulang

Sebagai salah satu pelengkap gaya hidup popularitas parfum tidak pernah luntur dan tetap diminati oleh hampir semua kalangan karena aroma khas yang ditawarkan. Tingginya harga parfum original, membuat banyak kalangan baik di kota besar maupun daerah beralih menggunakan parfum refill sebagai jawaban atas kebutuhan tersebut.

Perbedaan harga antara parfum refill dan original pun lebih dari 10 kali lipat, misalnya parfum original dengan 100 ml ditaksir dengan harga Kpfiiid inul hingga Rp2 juta, sementara parfum refill harga yang ditawarkan jauh lebih murah dengan ukuran yang sama yaitu Rp40.000 hingga Rp 100.000. Wangi yang ditawarkan pun hampir tak ada bedanya. Tak heran bila kini parfum refill semakin menjamur di berbagai pusat keramaian dan perbelanjaan.

"Prospek parfum refill ini sangat bagus mengingat kultur masyarakat Indonesia yang menyukai produk dengan kualitas tinggi tetapi dapat dibeli dengan harga yang terjangkau," ujar Furqan AMC pemilik Piquant Parfum yang kini mempunyai 28 outlet parfum refill se-Jabodetabek sejak berdiri 2006. Rupanya prospek usaha parfum refill ini tidak hanya di pusat kota saja, di daerah pun prospeknya cukup bergairah. Hal ini diakui oleh Rommy Fer-dian, pemilik kedaiwangi.net yang sebagian besar konsumennya berasal dari luar daerah, khususnya luar Jawa.

"Hampir 70% pelanggan saya berasal dari daerah seperti Samarinda, Batam, Kepulauan Riau, Tanjung Pinang," ujar Rommy yang menjalankan usaha via online. Menurutnya prospek untuk luar Jawa sangat cerah karena pemainnya belum begitu banyak.
Ketika akan memulai usaha ini, hal pertama yang harus disediakan pelaku pelaku adalah bibit parfum dengan berbagai aroma yang kemudian diracik dengan campuran alkohol dengan kadar 92%-99%.

Selain balian baku, pelaku juga harus menyediakan kemasan dengan berbagai bentuk dan variasi, ada yang roll on, spray, bahkan berbentuk pena seperti yang ditawarkan oleh kedaiwangi.net. Ukurannya juga bervariasi mulai dari 8 ml, 10 ml, 25 ml, hingga 100 ml. Parfum refill ini berbeda dengan parfum timan berkualitas tinggi karena tidak dikemas dengan merk tertentu.

Hal yang kemudian harus dipersiapkan adalah peralatan untuk meracik parfum, seperti injektor untuk menyuntikkan parfum ke botol, gelas ukur untuk mengukur volume, methanol untuk men-sterilkan peralatan dan botol yang sudah digunakan. Besaran investasi yang harus dikeluarkan oleh pelaku sebenarnya sangat bervariasi tergantung kebutuhan serta cara pemasaran. Furqon yang menjual produknya dengan membuka toko, harus mengeluarkan dana sebesar Rp44 juta yang digunakan untuk menyewa toko Rpl4 juta, peralatan dan display took berupa neon box, spanduk dan etalase RplO juta serta Rp20 juta untuk bahan baku bibit dan alkohol.

Lokasi memang menjadi satu faktor penting dalam menunjang usaha ini karena itulah lokasi di pusat keramaian seperti mal dan sekitarnya, kampus atau di sekitar pemukiman menjadi tempat yang cocok. Diakui Furqan, parfum refill lebih cepat diterima oleh kalangan muda dengan kelas ekonomi menengah. Karena itu berjualan di dekat mal atau kampus merupakan salah satu strategi pemasaran yang tepat.

Herman, pemilik Bunga Parfum lebih memilih mal karena perputarannya lebih cepat, "Kalau di mal kan selalu saja ada pengunjung setiap harinya dan jarang sepi jadi sudah pasti ada yang beli," ujar Herman yang memiliki 12 konter parfum refill di berbagai pusat perbelanjaan. Sementara bila tidak ingin mengeluarkan dana yang terlalu besar untuk menyewa toko, pemasaran secara online bisa menjadi salah satu altematif, seperti yang dilakukan oleh Rommy.

Saat pertama kali memulai usaha pada 2007, Rommy hanya mengeluarkan dana sebesar Rpl4 juta dengan rincian bahan baku RplO juta, Rp3 juta untuk perlengkapan komputer dan Internet, serta Rpl juta buat mencetak label. "Saya sengaja berjualan online untuk menghemat biaya produksi," ujar Rommy yang menjalan Rahayuningsih Bisnis Indonesiakan usahanya sambil bekerja.

Perencana keuangan dari Prime Planer Muhamad Ichsan mengatakan sebelum memutuskan masuk ke bisnis isi ulang parfum, pemodal harus mengetahui dengan detail usaha tersebut. Dia menyarankan agar pemodal tidak hanya ikut-ikutan karena bisnis ini tengah booming lantas tidak memikirkan risiko kedepannya. "Setiap usaha pasti ada risiko, dan itu harus dipahami benar oleh pemodal." Strategi usaha Menjamurnya bisnis ini, menyebabkan persaingan menjadi ketat. Setiap pemilik toko harus memiliki strategi jitu untuk bertahan, kualitas produk menjadi hal utama yang harus dijaga terutama dengan meracik takaran yang pas antara bibit dan alkohol parfum.

"Kami selalu berusaha menjaga kualitas produk dan pelayanan yang ramah dan bersahabat," ujar Furqan. Sementara bila menjalankan usaha online seperti yang dijalankan Rommy, kendala biasanya ada pada saat pengiriman ke luar kota. Terkadang barang mengalami kerusakan sehingga ditolak pembeli karena bahan cair. Solusinya untuk pengiriman dalam jumlah besar, kami lakukan dengan menggunakan kemasan kayu supaya kuat saat menghadapi goncangan," ujarnya.

Wangi aromanya, wangi juga pendapatan. Dari usaha parfum refill ini, Furqan bisa mendapat omset sekitar Rpl2 juta per bulan per outlet dengan keuntungan brsih 40% dari pendapatan.al serupa juga dialami oleh dua sahabat Puguh Wicaksono dan Aidil Putra Soeroto yang membuka bisnis ini dengan nama AW-AW Parfume. Dengan modal Rp25 juta, kini mereka sudah mampu mengantongi sekitar Rp3 juta-Rp6 juta per.buna.

Wu .ik mengaku untuk membuka usaha refillnya ini tidaklah sulit. Bibit parfum mereka dapatkan dari distributor di Cimahi dan Jakarta. Risiko usaha ini juga tidaklah kecil karena benda yang diperjualbelikan dalam bentuk cair sehingga kualitas dan kuantitas sangat diperhitungkan. "Kalau berjualan benda cair seperti refill parfum ini faktor-faktor seperti tumpah atau cairan menguap harus diperhitungkan," cerita Wicak.

Bagi pelaku yang ingin menikmati wanginya parfum refill tetapi tidak ingin mengeluarkan dana besar, sistem kemitraan bisa menjadi jawabannya. Furqan yang saat ini telah memiliki 28 outlet menawarkan kemitraan. Sistemnya ada yang disebut Mitra Ekslusif dengan total modal Rp99 juta, Mitra Mandiri dengan modal Rp5 juta atau kelipatannya hingga Rp50 juta, dan Mitra Kreatif dengan modal mulai RpSOO.000. Furqon berani menjanjikan kepada pemodal bahwa kemitraan yang dibina akan menghasilkan balik modal dalam waktu 4 bulan hingga 1,5 tahun. (rahayuningsih@bisnis.co.id)

info pasar lukisan dan industri kreatif.http://artkreatif.net/

Entri Populer