" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Usaha Kemitraan Marak, Permintaan Booth Meningkat

Usaha Kemitraan Marak, Permintaan Booth Meningkat

Tak sekadar menjadi lapak dagangan, booth acap digunakan sebagai identitas sebuah usaha. Strategi ini banyak dilakukan oleh pelaku usaha dengan konsep kemitraan. Fenomena ini pun dimanfaatkan sebagai peluang bisnis bagi pembuat booth. GEROBAK {booth) atau atau lapak dagangan kerap menjadi piranti utama para pelaku usaha skala kecil ketika berdagang. Bak cendawan di musim hujan, berdagang dengan menggunakan booth tengah menjamur di Indonesia Strategi ini terutama dilakukan para pelaku usaha yang menawarkan konsep kemitraan.

Pasalnya, bentuk dan desain booth yang seragam menjadi keharusan bagi pemilik kemitraan demi mendukung dan memperkuat merek usahanya Fenomena itu ditangkap sebagai peluang bisnis menggiurkan bagi sejumlah pemodal di bisnis pembuatan booth.

Salah satunya PT Klik Homes Realthy Indonesia Perusahaan yang sebelumnya bernama CV Handal Karya ini bergerak di jasa pembuatan booth, interior dan kitchen set sejak tahun 2007 di daerah Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Hangga Pramudyanto, pemilik PT Klik Homes, mengatakan, ketertarikannya terjun ke bisnis booth bermula ketika menghadiri sebuah pameran waralaba di Jakarta pada beberapa tahun lalu. "Saya melihat ada peluang besar di bisnis ini. Dari situlah saya mencoba menawarkan diri membuat booth kepada para pemilik waralaba," ujar pria berusia 30 tahun itu.

Saat ini, dia mematok booth produksinya dengan harga bervariasi. Untuk booth ukuran 1 x 0,8 x 2 meter (m), harganya Rp 3juta per unit Lalu, booth ukuran 2,5 x 3 x 3 dibanderol seharga Rp 15 juta per unit. "Balian baku dan desain bisa mempengaruhi harga," kata Hangga

Dia mengklaim, mampu menjaring banyak klien dengan hargajual booth yang relatif terjangkau. Kini, dia memiliki sekitar 50 pelanggan dari berbagai usaha kemitraan yang tersebar di beberapa daerah. Seperti, Kebab Turki Baba Rafi, Ayam Bakar Mas Mono, Magfood Amazy, Semerbak Coffee dan Motor Bridal.

Menurut Hangga, usahanya kian terdongkrak dengan semakin maraknya bisnis yang menawarkan konsep kemitraan. Saat ini, dia mampu membuat 50 booUi per bulan. Dari produksi sebanyak itu, omzet yang diraupnya berkisar Rp 200 juta- Rp 300 juta per bulan.

Pemain lainnya di bisnis ini adalah Rinaldo Pratama Ishak. Dengan benderausaha Lux Creative House, pria yang akrab disapa Aldo itu menjalani bisnis pembuatan booth sejak tahun 2009 di daerah Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat. Kini, pria berusia 24 tahun tersebut telah menggandeng sekitar 10 klien kemitraan. "Paling jauh klien saya ada di Bandung," katanya

Aldo menambahkan, banderol harga booth disesuaikan kondisi keuangan pelanggan. Namun, rata-rata harga yang ditawarkannya Rp 3 juta- Rp 5 juta per unit untuk ukuran 1 x 0,5 x 2 m.
Meskr tak sebesar Hangga, Aldo ikut tersenyum lebar tatkala ditanya tentang prospek bisnisnya Dalam sebulan, dia bisa memproduksi sekitar enam pesanan booth. Omzetnya sekitar Rp 10 juta per bulan.

Aldo dan Hangga mengaku, biasa membuat model booth sesuai permintaan klien. Namun, jika klien tak menyodorkan ide sama sekali tentang desain booth-nya, kedua pelaku usaha ini siap sedia mencurahkan ide mereka

Lama waktu pengerjaannya bervariasi. Tapi, paling lama hanya memakan waktu dua pekan untuk membuatnya Bahan baku utama booth adalah kayu. Sedangkan bahan pelengkap lainnya adalah aluminium. Sederhana, bukan?

Entri Populer