" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Jadi Wirausaha Tak Terbatas Usia

Jadi Wirausaha Tak Terbatas Usia

MINAT masyarakat untuk menjadi wirausaha semakin besar, seiring dengan Wan derasnya arus Informasi dan peluang usaha yang tersedia. Hal Itu setidaknya tampak dalam seminar "Who Wants To Be Entrepreneur" yang diselenggarakan Majalah Wirausaha dan Keuangan di Jakarta, pekan lalu.

Seminar yang berlangsung dua hari. Sabtu (15/5) dan Minggu (16/5). selain menghadirkan pengusaha-pengusaha UKM yang sukses. Juga dibarengi dengan expo produk-produk UKM dan wisata bisnis, antara lain, ke rumah batik Salsa di Jalan Kemanggisan Barat. Jakarta Barat, Peternakan dan Resto Tik Tokdi Jalan KH Usman. Kukusan. Beji. Depok, dan gerai usaha King Furniture di Ruko Mutlaragadlng. Bekasi.

"Kegiatan semacam Ini sangat bagus, baik untuk peserta yang mau memperluas wawasan entrepreneur-nya maupun bagi pengusahanya sendiri. Karena kita bisa sharing baik untuk membuka usaha maupun mengembangkan usaha yang ada," ujar Rusdi Ahmad Ba amir, pemilik usaha batik Salsa.

Dilihat dari usia peserta seminar yang sangat beragam, menunjukkan bahwa masyarakat sudah memiliki wawasan, usia, background pendidikan, status sosial ekonomi bukan kendala seseorang menjadi entrepreneur. "Di sini ada anak muda yang berusia 21 tahun sampai orang tua yang berusia 60 tahun. Kakek-kakek pun masih bisa mengembangkan bisnis Jahe merah," ujar Fauzi Rachmanlo. pengusaha IT yang menjadi pembicara pertama dalam seminar tersebut.

Menurut Fauzi, untuk memilih bidang usaha yang akan dikembangkan, seseorang bisa melakukannya dengan mengamati keadaan sekeliling kita. Barang atau Jasa apa yang banyak dibutuhkan masyarakat "Lalu kita bisa kaitkan dengan kegemaran, keahlian dan peluang pasar." tambahnya. Tapi, semua pembicara setuju bahwa untuk memulai usaha tidak perlu yang njlimet misalnya, bikin studi kelabakan ataiwencana bisnis. Masak mau jualan telor. . ii iu njau JuaJ batik saja, harus bikin business plan," katanya lagi.

Selain itu. untuk memulai usaha tidak perlu modal yang besar. Bahkan kita bisa punya bisnis tanpa modal. Rusdi menyatakan tidak perlu sampai membeli apartemen untuk menjual banknya. Sebab, pasar di apartemen terbatas, tidak sesuai modal yang dikeluarkan." ujar Rusdi memberi saran kepada seorang peserta seminar.

Rusdi mengaku siap membantu dan membimbing peserta seminar yang berminat membuka usaha batik. Untuk permulaan, peminat bisa bell satu atau dua batik untuk kemudian dipasarkan kepada kerabat maupun sahabat kita.
"Saya pernah membimbing orang yang tadinya membeli dua baju, tapi sekarang bisa jual batik puluhan baju per bulan. Jadi, memutar usaha tidak perlu langsung besar. Mulailah dari yang ada." tambahnya.

Rusdi menyatakan, diajuga sedang membimbing sejumlah orang yang berminat bisnis, di antaranya, pensiunan bank pemerintah, polisi dan artis Tia Ariestya. Mereka dibantu untuk mengenal bisnis batik secara paripurna mulai dari produksi sampai pemasaran.

"Bahkan, Tia saya beri kebebasan untuk mengembangkan merek dan disain sendiri. Hasilnya, cukup bagus karena Tia bisa menggali terus kreativitasnya dan mulai mendapatkan pasar sendiri. Saya yakin dengan model kemitraan seperti ini akan menguntungkan semua pihak." ujar Rusdi, (he*)(sumber warta kota)

Entri Populer