" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Pemanfaatan KUR Belum Optimal

Pemanfaatan KUR Belum Optimal

Menko Kesra Agung Laksono mengatakan, pemanfaatan program pemerintah Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk para usahawan mikro dan kecil belum optimal. "Masih banyak usahawan mikro dan kecil yang belum memanfaatkan KUR." kata Menkokesra Agung Laksono dalam acara "Musyawarah Nasional ke-2 Asosiasi Perusahaan Teknik Mekanikal dan Elektrikal (APTEK) Indonesiadi Jakarta, Kamis.

Menteri menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2008 terdapat 51,25 juta unit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) atau 99,99 persen dari seluruh pelaku usaha nasional. Namun pada saat ini, baru sekitar tiga juta usahawan mikro dan k,ecil yang memanfaatkan kredit usaha rakyat Menteri menambahkan, upaya yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengoptimalkan program KUR adalah dengan melakukan sosialisasi dan mempermudah semua prosesnya. "Harus dilakukan sosialisasi kepada para pengusaha mikro dan kecil bahwa mereka bisa menikmati KUR."katanya.

Agung Laksono juga mengatakan, melalui program KUR, pemerintah telah menempatkan dana penjaminan bagi penyaluran kredit mikro sebesar RpS juta hingga Rp500juta oleh enam bank pelaksana. Menteri juga menambahkan, pada tahun 2010 pemerintah menyiapkan total Rp20 triliun untuk program Kredit Usaha Rakyat itu .

Meski tidak menyebutkan berapa jumlah yang sudah terserap hingga saat ini, Agung mengatakan pemerintah punya rencana untuk meningkatkan jumlah anggaran untuk KUR pada 2011 apabila pemanfaatan KUR oleh para pelaku usaha semakin optimal. "Karena itu, perlu ditingkatkan upaya sosialisasi agar semakin banyak dana terserap dan jumlah anggaran yang dipersiapkan untuk KUR bisa terus meningkat," katanya.

Berdasarkan catatan yang ada, realisasi KUR per Maret 2010 sebesar Rp 18.632,9 miliar untuk 2.577.751 debitur atau rata-rata kredit per debitur Rp 7,23 juta. Sedangkan realisasi KUR per 28 Februari 2010 sebesar Rp 17.881,8 miliar untuk 2.505.261 debitur atau rata-rata kredit per debitur Rp 7,14 juta. Realisasi kredit meningkat sebesar Rp 751,1 miliar (4,20%), debitur meningkat sebanyak 72.490 (2,89%) dan rata-rata kredit naik sebe sar Rp 0,09 juta atau (1,27%).

Entri Populer